Monday, October 18, 2010

Kukusan Kelurahan, Dulu dan Kini - 2

Lanjutan dari sini.

Pertama kali pindah ke kukusan dari Asrama, kukusan kelurahan masih sepi sekali. Kos-kosan pun hanya beberapa. Lokasi kukusan kelurahan memang agak kurang strategis kalau dibandingkan dengan wilayah kos-kosan lain. Kukusan teknik nempel dengan Fakultas Teknik, selain deket dengan Fakultas Ekonomi. Kos-kosan di sekitar stasiun UI dan terus sampai Kober adalah pendukung utama Fakultas Ilmu Budaya, Fisip dan Psikologi. Barel dan terus sampai Mahali merupakan pendukung utama Fakultas Hukum dan Psikologi. Kosan sekitar Gundar, Pocin, Karet, Kapuk dan Pinang adalah pendukung utama MIPA, FIK, FKM. Semua kos-kosan di sekitar Margonda mulai dari Kober sampai Karet semua menang strategis di akses Margonda. Berbeda dengan kukusan kelurahan, sudah jauh dari fakultas, jauh pula dari jalan raya. Mahasiswa yang bawa mobil juga sulit kalau mau kos di kukusan kelurahan karena mobilnya harus mutar sampai srengseng sawah.

Karena semua kelemahan kukusan kelurahan itulah akibatnya perkembangan kos-kosan di kukel agak terlambat dibandingkan wilayah kos-kosan lain. Tapi ada juga sisi positifnya. Mahasiswa yang kos di kukel bisa benar-benar merasakan ketenangan, suasana kampung plus keramahan warga setempat dan tarif kos yang relatif lebih murah daripada kawasan lain.

Sampai kurang lebih 7 tahun yang lalu, semua kelebihan itu, ditambah dengan lokasinya yang agak dekat dengan MIPA. (yang dulu terkenal sebagai ibukota pergerakan tarbiyah di UI Depok), membuat kebanyakan yang kos di kukusan kelurahan adalah aktivis dakwah kampus.

Tapi semua itu hanya berlaku sampai 7 tahun yang lalu. Perkembangan saat ini kukel sudah relatif kosmopolitan dan setara dengan wilayah kos-kosan lainnya. Penghuninya pun sudah relatif beragam. Apalagi ditambah kecenderungan saat ini aktivis dakwah yang lebih cair sehingga sulit dibedakan dengan aammah dan cenderung lebih berbaur daripada dulu.

Bagi yang hendak mengetahui bagaimana perkembangan kukusan saat ini, saya membuat beberapa dokumentasi jalan palakali raya saat ini.

Pintu keluar UI (masuk ke kukusan kelurahan) sekarang dibuat 3 pintu. Kalau dulu hanya ada satu pintu baik untuk motor maupun pejalan kaki, sekarang dibuat 3 pintu. Dua pintu untuk motor (masuk dan keluar UI) dan satu pintu untuk pejalan kaki.

Setelah pintu masuk kukel dari UI sebelah kanan. Kalo dulu di sebelah situ banyak warung-warung sederhana termasuk warung Indomienya Mas No, sekarang sudah berdiri kios-kios permanen. Pedagang yang lama sudah pada tergusur semua.

Ini di sebelah kirinya jalan. Wartel masih ada sisa-sisanya. Tapi secara praktis wartel sudah bangkrut (seperti kebanyakan wartel di jabodetabek). Warteg masih utuh tanpa perubahan.

Puri Handayani tidak berubah. Paling pohon di depannya saja yang tambah lebat.

Maaf, biar nggak malu wajahnya ditutup
Lurusannya mahasiswa yang lagi jalan itu dulunya warung Fried Chicken-nya Mas Nur. Tapi sekarang sudah ditempati Laundry Kiloan. Mas Nurnya sendiri sempat pindah ke belakang kelurahan, tapi habis itu nggak tahu deh pindah ke mana lagi. Kios-kios yang ada motornya itu dulunya taman di halaman depan rumah warga. Terus sama yang punya dibikin kios.

Yang tadinya tanah kosong sekarang sudah dibikin Indomaret. Lagi-lagi Mas No tergusur.

Yang tadinya warung makan Pokus sekarang sudah jadi kios-kios permanen. Pokusnya sendiri tergusur ke depan kelurahan. Kos-kosan belakang pokus masih tetap ada Pintu gerbangnya terlihat di atas.

Rumahnya Haji Uyat sudah jadi kios-kios.

Palaka Rental (cuma kelihatan dua tiangnya) adalah salah satu di antara sedikit sekali situs yang tetap istikomah dengan khittohnya. Dari dulu sampai sekarang tetap rental komputer.

Yang tadinya kos-kosan Dempo, kos-kosan para ikhwah yang lumayan disegani sekarang sudah jadi korban kapitalisme juga dan dijadikan kios permanen.


Sebelum lapangan persik juga banyak berdiri kios-kios baru.

Demikian sekilas kondisi kukel saat ini. Mohon maaf hanya kukel yang dipinggir palakali raya. Yang masuk-masuk gang nggak ada fotonya karena foto ini juga dibuat sepintas lalu pas pulang lari-lari di Kampus hari sabtu.

3 comments:

Ny. Bayu said...

jiahaha... tumben sepi dalane >_<
biasane arep nyabrang be ngenteni nganti setaun T_T

Anonymous said...

ngenes lihat sekitar UI skarang,, dulu saya banyak sekali pohon di sekitar UI sekarang sudah berubah wujud menjadi bangunan

9 tahun saya tak ke kukel, padahal semester satu ngekos di sana, banyak kenangan manisnya tapi kini kayaknya udah berubah

Unknown said...

Ada rekomendasian kos kosan di kukel? Lagi butuh banget nih. Makasih sebelumnyaa

Post a Comment