Wednesday, October 6, 2010

Perbandingan Buku-Buku Petualangan Anak-Anak

Dalam tulisan kali ini buku yang akan saya bandingkan saya bagi menjadi tiga. Pertama, buku-buku Trio Detektif baik versi anak-anak maupun crimebusters (versi remaja). Kedua, buku-buku STOP (TKKG). Ketiga, buku-buku petualangan anak karangan Enid Blyton baik serial Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu dan lainnya.

Kategori yang akan dibandingkan adalah kewajaran alur cerita, penokohan dan bahasa penyampaian.

Dari sisi kewajaran alur cerita, yang paling bagus menurut saya adalah buku-buku Trio Detektif. Buku tersebut benar-benar bisa menggambarkan bagaimana tokoh utama menyelesaikan masalah dengan usaha mereka sendiri, tanpa terlalu banyak menemui kejadian kebetulan yang terlalu dibuat mengada-ada.

Buku-buku STOP tidak terlalu bagus dari sisi kewajaran alur cerita. Banyak penyelesaian masalah justru terjadi secara kebetulan dan tidak wajar. Terkadang permasalahan yang dijumpai tokoh utama terlihat banyak tapi selalu akhirnya berkaitan di akhir cerita.

Begitu pula dengan buku-buku karangan Enid Blyton. Tokoh utama dalam bukunya kebanyakan hanya mengikuti alur petualangan saja, dengan berbagai kejadian-kejadian yang tak disangka-sangka dan tahu-tahu secara kebetulan mereka bisa menyelesaikan petualangan mereka.

Dari sisi penokohan, lagi-lagi trio detektif yang terbaik. Tokoh utama diceritakan sebagai kelompok yang profesional dalam menyelesaikan masalah. Mereka terbentuk secara profesional dan memiliki keahlian profesional yang sesuai dengan karakteristik masing-masing. Jupe dengan deduksinya, Pete dengan fisiknya dan Bob dengan risetnya.

Walaupun tokoh utama dalam STOP cukup bervariasi: ada Sporty si jagoan, Thomas si komputer, Oskar si pemalas dan Petra yang cewek, namun terasa sekali bahwa cerita STOP sebenarnya hanya one man show. Hanya Sporty yang berperan utama. Tokoh lain hanya pelengkap saja.

Karya Enid Blyton lah yang paling aneh dari sisi penokohan. Tokoh utama digambarkan selalu menemui petualangan secara kebetulan dan biasanya ada sebagian dari tokoh utama yang digambarkan tidak menyukai petualangan dan selalu berlinangan air mata sepanjang petualangan.

Selanjutnya dari sisi bahasa penyampaian STOP-lah pemenangnya. Penulis tidak hanya menyampaikan bahasa yang datar-datar saja ketika bercerita. Untuk trio detektif, bahasa yang digunakan biasanya bahasa yang datar dan profesional. Sementara untuk Enid Blyton bahasa yang digunakan datar dan biasanya indah-indah.

Demikianlah perbandingan buku-buku cerita petualangan anak-anak. Tidak ada yang benar-benar sempurna, tapi yang jelas tetap mengasyikkan bagi yang memang menggemari

Tulisan ini adalah versi bahasa indonesia dari tulisan saya di blog saya yang lain.

1 comment:

Anonymous said...

hanya lima sekawan yg pernah saya baca dulu... yg lainnya kurang begitu tahu...
tapi yg pasti sampai sekarang saya lebih suka komik yg lucu2 aja...
untuk petulangan, action dll, kurang berminat...
heuheu...
nice share boss...

Post a Comment