Friday, October 1, 2010

2032 Formula 1 UI Indonesian Grand Prix (UI)

Saya berimajinasi bahwa judul di atas akan masuk dalam kalender Formula 1 tahun 2032.
Mengapa? Mungkin karena saya tiap hari melewati jalan-jalan di Kampus UI Depok dan (masih terus) terpesona dengan perkembangan infrastrukturnya yang lumayan (setidaknya dibandingkan jaman saya kuliah S1 di UI dulu yang - bahkan - nyaris diputus listriknya oleh PLN karena nunggak bayar listrik). UI seolah-olah seperti tidak kekurangan dana. Teruuus membangun. Belum selesai satu proyek sudah dimulai proyek yang lain.
Dan karena juga hobi Formula 1, maka imajinasi saya tentang UI pun melebar ke F1.

Sebenarnya UI bisa saja mengembangkan jaringan jalan di Kampus Depok menjadi sirkuit jalan raya yang hebat. UI depok memiliki variasi kontur yang lumayan. Lahan juga masih luas kalau mau dibangun sedikit untuk area pit stop. Pemandangan juga luas dibandingkan dengan sirkuit jalan raya di Monaco atau bahkan singapura.
Saya bayangkan sirkuit UI akan seperti garis hitam tebal di peta UI di bawah ini:
Kotak-kotak hitam menunjukkan letak podium penonton. Garis hitam yang tipis menunjukkan jalan di area pitstop.

Start dimulai dari jalan di kawasan Hutan Wales Barat. Setelah start pembalap akan menjumpai tikungan cepat di belakang Pusgrafin dan selanjutnya chicane kanan kiri di depan Wisma Makara. Dengan chicane ini maka track berpindah ke jalur kanan jalan lingkar UI.
Kemudian pembalap akan memacu mobilnya di depan Asrama UI yang memiliki kontur menurun sampai di tikungan cepat di depan Restoran Mang Engking. Terus lagi, pembalap melewati tikungan-tikungan cepat di Gerbatama, Halte Gerbatama (Depan Wira Makara), terus sampai Bunderan Hollywood UI. Sebelum masuk gerbang karcis UI, mobil para pembalap harus masuk lagi ke jalur kiri.
Terus lewat di depan Stasiun UI. Sampai di bundaran Makara, pembalap menemui chicane kanan kiri lagi. Mobil pindah lagi ke jalur kanan. Selanjutnya ngebut di depan Fakultas Hukum dan Masjid UI. Kemudian berbelok di perempatan Balairung. Lewat di depan Balairung, lagi-lagi dengan tikungan cepatnya. Terus sampai melewati Garasi Bis Kampus dan Menara Air. Kemudian jalan menurun menuju jalan lingkar Perpustakaan lama. Pembalap menjumpai tikungan cepat ke kanan kemudian tikungan pelan ke kiri. Masuklah ke jalan di depan Fakultas Ilmu Komputer. Pembalap kemudian belok kanan di pertigaan depan Fasilkom dan lewat di jalan antara FISIP dan Fakultas Ilmu Budaya.
Kemudian mobil dibelokkan ke kiri melewati jalan utama di jalur kiri. Terus menurun lewat jalan antara Danau Mahoni (danau Sastra) dan Danau Puspa yang memiliki variasi turunan dan tanjakan. Terus ngebut lewat depan Fakultas Ekonomi dan menikung dengan cepat menuju depan Fakultas Teknik.
Di bunderan Teknik, pembalap akan menjumpai tikungan hair pin yang mengarah kembali ke garis start di hutan Wales Barat.
Selepas hair pin inilah pembalap bisa memacu kendaraannya sampai kecepatan maksimal. Jalan setelah hair pin ini lurus sampai di belakang Pusgrafin. Jalur ini memiliki variasi turunan-tanjakan-turunan-tanjakan.
Pit stop di buat di jalur kanan jalan antara bundaran teknik sampai belakang Pusgrafin. Kalau mau masuk pit pembalap masuk ke jalur kanan. Keluar pit di hair pin depan Wisma Makara.

Secara keseluruhan sirkuit ini sepertinya berkarakteristik cepat. Panjang keseluruhan sirkuit sekitar 6,8 km. Total tikungan 25. Lebar jalan sekitar 9 meter. Putaran balapan dilakukan searah jarum jam (clockwise).

1 comment:

Anonymous said...

bos bisa kerjasama g?? saya juga mau melihat area jlanan mna saja yg mau di bkin untuk circuit..saya jg mmbuat bbrapa circuit (msih dlm gambar) untuk di jdikan circuit baru di indonesia..

Post a Comment