Wednesday, October 13, 2010

Negara Arab Saudi Ternyata Bentukan Yahudi Inggris??

Salah satu informasi mengenai konspirasi menyebutkan bahwa kerajaan Arab Saudi ternyata dirancang oleh Yahudi melalui salah satu boneka Yahudi Inggris yaitu Lawrence of Arabia. Pembentukannya dilakukan antara lain dengan memberontak melawan Turki Utsmani.
10013387t-e-lawrence-lawrence-of-arabia-in-desert-robes-posters.jpg
Lawrence of Arabia
So what? Sebenarnya aku nggak peduli dengan informasi seperti itu. Aku tidak peduli apakah informasi itu benar atau salah. Kalau benar dirancang oleh Yahudi ya, semoga Alloh mengampuni para penguasa Saudi. Kalo informasi itu salah ya, semoga Alloh mengampuni orang yang membuat informasi.

Sudah saya tegaskan di tulisan saya sebelumnya bahwa kepemimpinan umat Islam dalam hal tidak ada Amirul Mukminin akan kembali pada pemimpin awalnya yaitu Rasulullah. Begitu juga dengan saya sebagai bagian umat Islam. Pemimpin saya adalah Rasulullah, bukan Raja Saudi, bukan Kerajaan Saudi, bukan mursyid aam, bukan muroqib aam, bukan dpp, bukan markaz dakwah, bukan kantor pusat dan seterusnya.

Jadi, meskipun saya pribadi kadang membaca buku-buku ulama Saudi, kadang menghadiri majelis ulama Saudi, kadang ngaji sama ustadz lulusan Saudi atau berteman dengan teman-teman asal Saudi. Bukan berarti saya lantas merasa menjadi warga negara Saudi yang harus peduli pada rajanya. (bahkan seandainya pun saya warga kerajaan Saudi, saya pun nggak akan peduli karena toh ketaatan pada pemimpin bukan pada hal yang maksiat – kalaupun memang terbukti seperti informasi itu).

Kalaupun ada yang merasa perlu membela raja dan kerajaan Saudi, ya, silakan paparkan bukti-buktinya. Namun kebetulan saya gak pegang bukti-buktinya jadi saya nggak ikut membela (hanya mendoakan saja semoga nggak seperti itu kenyataannya).

Namun, ngemeng-ngemeng, sebenarnya jasa raja dan kerajaan Saudi bagi Islam sangat besar (dibandingkan dengan kebanyakan kita yang sering kali hanya bisa ngomong dan ngeblog). Selain sebagai pelayan dua tanah suci, beliau juga memberi bantuan bagi dakwah-dakwah Islam di daerah terpencil, daerah yang Islamnya minoritas, memberi beasiswa-beasiswa dan lain-lain.

Semoga Alloh mengampuni saya, mengampuni raja Saudi, mengampuni kita semua atas dosa kita semua.

3 comments:

makin cinta allah said...

salah satu yang harus diperhatikan dalam arab saudi adalah bekembangnya paham wahabi. Salah satu kelemahan dari wahabi adalah gampang mengkafirkan sesama muslim. Padahal orang yang gampang mengkafirkan seorang muslim maka dia termasuk kafir juga. Seharusnya sesama muslim mencari persamaan-persamaan dari perbedaan sehingga muslim di dunia bisa bersatu.

maulanaidris said...

Pendapat itu boleh dibilang tidak benar. Keluarga Saud berasal dari suku baduy yang ada di provinsi Riyadh sekarang.
Sedangkan Lawrence of Arabia membantu pemimpin Hijaz (yaitu Bani Hashim) untuk memberontak terhadap Khalifah Ustmani. Bani Hashim yang keturunan Quraisy itu dan keturunan keluarga Nabi itu merasa lebih tinggi kedudukannya dibanding Ustmani yang berasal dari ras Turki. Atau mungkin juga ada peristiwa2 yang menyinggung Bani Hashim yang dilakukan oleh orang2 Turki.
Allah berkehendak lain. Walaupun Bani Hashim berhasil lepas dari Utsmani, tapi kekuasaan keturunan mereka justru tinggal di Yordania. Irak dan Syria menjadi Republik, sebagian Jazirah Arab justru menjadi Kerajaan Saudi.
Sekarang Bani Hashim jadi cercaan orang-orang yang menyesalkan keruntuhan Kekhalifahan Islam.
Info lain bisa di baca di :
http://en.wikipedia.org/wiki/Hashemite

faidzin said...

Terimakasih atas informasinya, pak.
Jadi ternyata begitu sejarahnya ya.

Post a Comment