Tuesday, December 21, 2010

Candy Candy Final Story

Berita gembira, berita heboh, berita besar untuk para penggemar Candy-Candy di mana pun Anda berada. Per tanggal 1 November 2010 ini, Kyoko Mizuki, penulis cerita Candy-Candy, telah membuat Candy-Candy versi novel lengkap dengan judul “小説キャンディ・キャンディ FINAL STORY” atau “Candy-Candy Novel: Final Story”

Versi lengkap ini dibuat sendiri oleh Kyoko Mizuki dalam format novel, tidak lagi dengan bentuk manga yang “luar biasa penggambarannya”. Kemungkinan ini terjadi karena imbas konflik antara Kyoko Mizuki, sang penulis, dengan Yumiko Igarashi, sang mangaka.

Novel ini dibagi menjadi dua jilid.

Untuk sementara, novel hanya tersedia dalam bahasa Jepang. Secara online, novel ini bisa diperoleh di situs penerbitnya www.shodensha.co.jp atau situs amazon. Link berikut ini:

- jilid 1 di situs shodensa
- jilid 2 di situs shodensa
- jilid 1 di amazon
- jilid 2 di amazon

Kyoko Mizuki menyebutkan bahwa novel ini bukan merupakan sequel dari manga yang terbit di tahun 70 an, tapi merupakan revisi sekaligus penjelasan yang diperluas dari versi awalnya. Novel ini juga menceritakan epilog kisah Candy yang menjelaskan seperti apa Candies White pada usia 30 an yang diceritakan mengenang masa lalu dan semua orang yang pernah dia cintai.

Dengan epilog ini, sepertinya rasa penasaran para pembaca Candy Candy akan akhir kisah Candy akan terjawab. Banyak penggemar Candy Candy yang tidak puas dengan ending versi manga yang terbit tahun 70 an, karena tidak ada penjelasan resmi dengan siapa akhirnya pasangan Candy.

Bagi saya pribadi sendiri, terbitnya novel lengkap ini menimbulkan dilema. Di satu sisi, sebagaimana penggemar Candy lain, sewaktu dulu membaca manga Candy, saya juga penasaran dengan siapa akhirnya Candy akan berpasangan. Namun di sisi lain, 15 tahun jangka waktu sejak saya pertama membaca Candy telah membuat saya membangun satu pengertian baru mengenai apa sebenarnya maksud dari Kyoko Mizuki membuat Candy Candy.

15 tahun ini saya merenungkan kisah Candy dan akhirnya menganggap bahwa sebenarnya yang hendak diceritakan oleh Kyoko Mizuki adalah bagaimana perjalanan hidup Candy menggapai kebahagiaan, bukan semata perjalanan hidup Candy menggapai cinta seorang pria. Jadi kalau saya terus merasa penasaran mencari jawaban, siapa pria pasangan Candy, hal tersebut justru akan mengkerdilkan semangat kisah Candy Candy itu sendiri. Akhirnya saya diam dan justru “merasa sangat puas” dengan ending versi manga. Saya merasa tidak lagi perlu mencari-cari sequel versi apapun dari Candy Candy.

Kehadiran novel resmi dari Kyoko Mizuki membuat saya kaget. Bagaimana mungkin saya akan menerima versi baru ending Candy-Candy sementara saya sudah memiliki ending tersendiri yang menurut saya sangat hebat.

Akhirnya… saya netral-netral saja. Kalau memang mau diterjemahkan ke Indonesia, ya, saya akan beli (minimal untuk mengobati rasa penasaran istri saya hehehe). Tapi kalau tidak diterjemahkan pun nggak papa. Saya sudah puas dengan versi manga.

2 comments:

Center for Naturopathic said...

perjalanannya ya. hmm, sepertinya beberapa manga juga lebih mengedepankan perjalanan/ story/ hikmah menuju tujuan dibanding tujuan itu sendiri. :)
kadang yang abstrak jauh lebih indah dari yang konkret.

Anonymous said...

kalau saya yang dicari bukan sama siapa... tp gmn kehidupan candy selanjutnya... karena semangat dan keceriaannya tidak tertandingi.. sehingga tiap baca bner2 tersentuh...
btw, tentang konflik antara penulis dan mangaka.. bgmn ya? apakah penulis menang atau sang mangaka?

Post a Comment