Thursday, December 30, 2010

Tips Naik KRL - Pengenalan Jenis-Jenis KRL 2

Setelah membahas KRL Ekspres AC dan Ekonomi AC kali ini kita membahas KRL Ekonomi Biasa.

KRL yang dioperasikan sebagai KRL Ekonomi non AC (disebut juga KRL Ekonomi biasa) menggunakan 3 jenis KRL: KRL Rheostat, KRL Holec dan KRL Hitachi.
Rheostat dalam warna yang biasa ditemui - oranye

Variasi lain dari rheostat
Variasi lain dari rheostat
Variasi lain dari rheostat
Rheostat tahun 86 -87

Holec

Hitachi
KRL ekonomi ini mengenal istilah satu set atau dua set. Set di sini berarti susunan rangkaian yang terdiri dari 4 gerbong. Jadi kalau anda mendengar pengumuman KRL ekonomi yang masuk satu set, maka berarti yang masuk hanya 4 gerbong. Sedangkan kalau dua set berarti 8 gerbong. (sebenarnya ada juga 2 set yang rangkaiannya disunat sehingga tinggal 8 gerbong juga, tapi jumlahnya tidak banyak)

Normalnya KRL ekonomi disusun dalam dua set. Susunan satu set merupakan satu pengecualian yang sangat tidak disukai oleh para penumpang. Istilah penumpang untuk KRL ekonomi satu set adalah kereta pendek.

Kereta pendek sangat tidak disukai karena berarti penumpang harus berjejalan di gerbong yang cuma 4. Oleh karena itu, jika anda mendengar pengumuman dari announcer bahwa yang datang adalah kereta satu set, maka cepatlah berlari ke depan. Usahakan untuk menghindari gerbong nomor 4, karena gerbong nomor 4 biasanya akan sangat penuh.

Selain dengan mendengarkan announcer (yang kadang tidak konsisten dalam memberi pengumuman) kita bisa mengetahui jumlah gerbong kereta ekonomi dengan melihat secara fisik panjang rangkaian yang masuk. Cara ini agak sulit untuk pemula karena melihatnya miring dari peron. Cara yang paling mudah menurut saya adalah dengan menghitung jumlah lengan pantograph (lengan penghubung rangkaian dengan kabel listrik di atas). Setiap set rangkaian KRL Ekonomi biasa memiliki dua pantograph. Jika anda melihat rangkaian yang masuk hanya memiliki dua pantograph, maka bisa dipastikan bahwa yang masuk adalah KRL satu set atau kereta pendek. Cepat-cepatlah anda berlari ke depan. Sedangkan kalau anda melihat rangkaian yang masuk memiliki empat pantograph maka bisa dipastikan bahwa KRL-nya memiliki 8 gerbong dan anda bisa tenang-tenang saja di peron, nggak usah buru-buru lari ke depan.

Lihat lingkaran biru. Pantografnya hanya dua. Bisa dipastikan KRL hanya terdiri dari 1 set atau 4 gerbong.
Untuk melihat berapa jumlah set juga bisa dari melihat apakah ada perbedaan warna antara gerbong-gerbong di depan dan gerbong-gerbong di belakang. Jika ada perbedaan (misalnya di depan oranye sedangkan di belakan warna perak) maka bisa dipastikan KRL terdiri dari 2 set atau 8 gerbong. Sedangkan kalau warnanya sama harus dipastikan dulu dengan metode lain (misalnya dengan melihat panjang gerbong atau menghitung pantograf) untuk memastikan jumlah set/gerbong. Karena warna yang sama bisa berasal dari rangkaian satu set atau rangkaian dua set yang warna set depan sama dengan warna set belakang.

Lihat warna rangkaian berbeda. Di depan putih sementara di belakang perak. Bisa dipastikan KRL ini terdiri dari 2 set atau 8 gerbong.
Ada beberapa kasus pengecualian. Ada kereta yang satu setnya hanya terdiri dari 3 gerbong, karena satu gerbong mengalami kerusakan. Kereta ini tidak pernah dijalankan sendiri sebagai kereta satu set, namun selalu digabung dengan kereta set lainnya sehingga membentuk KRL Ekonomi biasa 2 set dengan jumlah 7 gerbong. Silakan anda mengantisipasinya.

Dalam menghitung jumlah pantograph, anda juga perlu mengetahui bahwa terkadang ada pengecualian pantograph yang terlipat. Oleh karena itu bisa jadi ada kereta dua set yang pantografnya hanya terlihat ada 3.

Selain mengantisipasi jumlah gerbong, dalam naik KRL Ekonomi biasa, Anda juga perlu mengantisipasi jumlah pintu di masing-masing kereta. Normalnya KRL Ekonomi biasa memiliki 3 pintu per sisi gerbongnya (total 6 pintu per gerbong). Beberapa gerbong KRL jenis rheostat memiliki 2 pintu per sisi gerbongnya (total 4 pintu di masing-masing gerbong).

Rheostat pintu 2. Perhatikan pintu yang lebih rendah.
Biasanya gerbong yang hanya berpintu dua di masing-masing sisi akan lebih penuh di sekitar pintu, namun cukup longgar di dalam gerbong (di antara dua pintu dan daerah dekat sambungan). Selain itu gerbong yang berpintu dua biasanya memiliki pijakan kaki di pintu yang lebih rendah. Jika Anda naik dari peron yang belum ditinggikan (seperti beberapa peron di stasiun kota atau dari stasiun citayam misalnya) maka Anda akan terbantu. Tapi jika Anda naik dari peron yang sudah ditinggikan (seperti umumnya peron di jabodetabek) maka Anda harus berhati-hati untuk masuk agar tidak kejeblos di pintu kereta pintu dua.

Interior KRL Ekonomi terdiri dari bangku penumpang berderet di kedua sisi. Di atasnya ada tempat barang yang bisa berfungsi sekaligus sebagai tempat pegangan. Di dekat-dekat pintu ada besi-besi pegangan. Di atap ada beberapa gerbong yang ada besi pegangannya. Ada pula besi pelindung kipas angin yang bisa jadi pegangan juga.

Bersambung ke pengenalan stasiun.

No comments:

Post a Comment