Wednesday, November 10, 2010

Merapi "Milik" DI Yogyakarta??

Kalau mendengar Merapi, kota terdekat mana yang langsung terbayang di pikiran kita?
Untuk menjawab pertanyaan itu saya menanyakan ke google keyword tool dengan keyword "merapi". Di antara keyword-keyword yang muncul saya saring keyword tertentu saja yang mengandung nama kota atau wilayah di dalamnya, sebagai berikut:

KeywordGlobal Monthly SearchesLocal Monthly Searches
merapi yogyakarta880720
gunung merapi jogja590480
gunung merapi yogya590480
gunung merapi yogyakarta480390
merapi jogja320260
koran merapi jogja9191
kaliurang merapi11091
merapi view yogyakarta5858
hotel merapi yogyakarta7346
merapi golf yogyakarta4646
merapi hotel yogyakarta5836
gunung merapi magelang3636


Ternyata sebagian besar pencarian di internet mengasosiasikan merapi dengan Yogyakarta.
Mungkin hal ini terjadi karena (provinsi DI) Yogyakarta memang berhasil mengolah Merapi sebagai produk yang diekspos ke publik dalam bentuk misalnya tempat wisata (kaliurang dll), hotel, golf. Sementara provinsi Jawa Tengah hanya mengeksploitasi Merapi secara setengah hati dan kalau ada yang terkenal pun paling hanya tambang pasirnya saja.

Selain itu kraton Yogya juga sering dibilang memiliki hubungan khusus dengan merapi sehingga perlu mengirim juru kuncinya (keberadaan juru kunci Maridjan itu juga berhasil meningkatkan publisitas merapi sebagai trademark Jogja). Semua hal tersebut membuat merapi dalam pandangan publik seolah-olah menjadi milik Yogyakarta.

Yang ditakutkan kemudian adalah pandangan tersebut secara tidak sadar merasuk juga ke benak kita semua pada saat terjadi bencana di Merapi. Akibatnya secara tidak sadar bantuan (terutama bantuan dari pribadi-pribadi) akhirnya lebih banyak tersalur ke wilayah Yogyakarta (Sleman).

(Barangkali bisa dibuat survey juga mengenai tempat pengungsian apa yang paling populer. Saya bisa menebak bahwa hasilnya adalah "Maguwoharjo" di Sleman Yogyakarta. Lihat saja di televisi-televisi, lokasi mana yang paling seksi untuk dijadikan latar belakang reporter melaporkan mengenai pengungsi Merapi.)

Padahal jika kita melihat di peta. Dari keseluruhan zona berbahaya Merapi paling hanya 30% yang ada di wilayah Yogyakarta. Sisanya ada di wilayah Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten. Silakan di lihat di gambar bawah ini.

Garis putih agak merah jambu adalah batas DIY dan Jateng. Bisa dilihat bahwa sebagian besar zona berbahaya ada di wilayah Jawa Tengah.
Dari segi perbandingan jumlah pengungsi juga terlihat bahwa Jawa Tengah lebih besar. Di Jawa Tengah pengungsi mencapai 300 ribu lebih sedangkan di DI Yogyakarta sekitar 60 ribu lebih. Memang kalau dilihat dari jumlah korban meninggal DI Yogyakarta lebih banyak. Namun bukan berarti wilayah Merapi di sisi Jawa Tengah lebih aman.

Oleh karena itu, saya sangat mendukung keputusan pemimpin kita SBY yang menyerahkan penanganan bencana ini pada BNPB. Dengan penanganan yang terpusat maka penangangan pengungsi juga diharapkan bisa lebih obyektif berdasarkan data empiris kebutuhan masing-masing wilayah pengungsian. Jika penanganan bencana ini masih dilaksanakan secara sporadis oleh masing-masing wilayah dan bahkan oleh masing-masing pribadi masyarakat maka keadilan akan relatif lebih sulit tercapai.

Dan kepada Alloh-lah, akhirnya kita memohon pertolongan yang sejati.

No comments:

Post a Comment