Saturday, June 25, 2011

Self Fulfilled Prophecy dari Masa SMP

Bunda zaid, zaid dan inan lagi pulang kampung. Liburan sekolah. Aku jadi sendirian di Depok. Sabtu ini aku nganggur gak ada kerjaan di rumah jadi sempet buka-buka lagi buku catetan lamaku jaman SMP, SMA dan kuliah.

Isinya ya, biasa, curhatan pribadi jaman dulu. Tapi ada satu fakta terlupakan yang mengejutkan mengenai pandangan romantisismeku di masa SMP. Aku ambil kutipannya sedikit:

------- awal kutipan------------
… Lalu SMP datang. Saat itulah aku mulai punya niat untuk punya seorang istri. Lebih dari seorang pacar biasa tapi kekasih hati dalam romantisisme bersama.

Muncullah ungkapan terkenal dari masa itu: “Aku nggak pengen pacaran selain dengan istriku.”
Tepatnya ini muncul pada saat kelas duaan…”
------- akhir kutipan------------

Alasan mengapa aku nggak mau pacaran selain dengan istriku adalah alasan ingin romantisisme bersama sepenuhnya. Menurutku waktu itu, pacaran biasa seperti yang dilakukan sebagian temanku hanya memberi romantisisme semu, tidak bisa memberikan romantisisme sejati. Aku merasa nggak bisa mencintai, memberi perhatian dan perlindungan sepenuhnya kalo statusnya cuma sebagai pacar biasa.

Alhamdulillah, azamku waktu SMP itu ternyata comply dengan tuntutan agama. Padahal waktu itu aku belum tau manhaj yang bener, lho. Boro-boro tau salafiy, wong NU aja belum tau. Tapi kok udah bisa ber-azam seperti itu ya? Alhamdulillah

Terus terang aku lupa pernah punya ungkapan masa SMP itu. Pantesan, kok, aku nggak “nembak” cewek pas SMP (hehehe). Ternyata itu gara-gara aku memang menanamkan azam dalam diriku untuk tidak pacaran.

Pas SMA aku sudah mulai melupakan azamku itu. Tapi Alhamdulillah, azam SMP-ku itu ternyata sudah merasuk ke alam bawah sadarku. Akibatnya, walaupun sudah mulai merasa ingin pacaran (biasa) tapi (Alhamdulillah) selalu gagal. Azamku itu menjadi semacam self fulfilled prophecy bagiku. Begitu juga yang terjadi waktu kuliah.

Sampai akhirnya (seperti diceritakan dalam postingan sebelumnya mengenai pernikahanku) aku akhirnya pacaran juga, tapi setelah menikah.

No comments:

Post a Comment