Thursday, September 23, 2010

Beda Persepsi Surga ala Timur Tengah dan Barat

Apakah pembaca blog ini pernah membandingkan bagaimana orang timur tengah mempersepsikan surga dibandingkan dengan bagaimana orang barat mempersepsikan surga.
Ketika kita mendengar cerita mengenai surga firdaus dari orang timur tengah kita memperoleh bayangan mengenai tempat yang hijau. penuh pepohonan, taman bunga, rumah atau istana yang indah-indah, sungai yang mengalir, bidadari yang berpakaian anggun. Suatu tempat dengan kondisi adem.
Tapi ketika kita mendengar cerita mengenai paradise-nya orang barat, yang kita peroleh adalah bayangan megenai pantai pasir putih, laut yang biru, pohon kelapa dan orang-orang dengan swimwear-nya. Suatu tempat dengan kondisi yang hot

Perbedaan persepsi itu bisa dikembalikan pada perbedaan kondisi masing-masing. Orang timur tengah hidup di lingkungan yang panas, gersang, tandus, sedikit pepohonan, sedikit air, sedikit sungai.
Sehingga ketika diminta membayangkan suatu tempat yang didamba-dambakan ya, gambarannya tempat yang penuh pepohonan, sungai dan adem.
Sementara orang barat sudah terbiasa dengan kondisi yang adem.
Sehingga ketika diminta membayangkan tempat yang disenangi ya, tempat yang memiliki summer sepanjang waktu, yaitu tempat yang seperti pantai-pantai tropis.


Perbedaan persepsi ini juga mempengaruhi tempat tujuan turis-turis. Turis barat, ketika berkunjung ke Indonesia yang dicari adalah: bali... bali... dan bali... dengan segala macam pantainya. Sedangkan turis timur tengah ketika berkunjung ke Indonesia yang dicari adalah.... puncak... dengan segala macam kawin kontraknya hehe.


Nah, sekarang bagaimana orang Indonesia menggambarkan surganya (atau tempat yang didambakannya)?
Wah, ini sulit nih.
Indonesia dari sisi kekayaan alam sering dibilang sudah memiliki segalanya. Mau pantai tropis... ada di bali, lombok dll. Mau pegunungan yang adem ... ada di puncak, di lembang dst. Mau sawah ladang yang membentang ada. Mau tebing batu atau sungai berjeram yang menantang... banyak. Mau mancing di laut... ada.
Akhirnya orang Indonesia sendiri bingung mau menggambarkan surga seperti apa. Mau seperti orang timur tengah... halaman belakang rumah gw udah kayak gitu. Mau seperti orang barat... halaman depan rumah gw udah kayak gitu. Akhirnya pula orang Indonesia jadi kurang menghayati ketika teks-teks agama yang notabene diturunkan di Timur Tengah membicarakan mengenai surga. Akhirnya pula orang Indonesia jadi heran sama orang barat kok malah nyari-nyari kulit gelap ala anak pantai, padahal yang didemenin orang Indonesia adalah kulit terang ala pond's institute.


Nah sebenarnya bagaimana kita membuat anggapan mengenai surga. Selain gambaran yang indah-indah mengenai surga yang ada dalam kitab suci, sebenarnya ada lagi penjelasan dalam hadits qudsi bahwa “Kami sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu, yang tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak pernah terlintas oleh hati manusia…”. Artinya, tidak usahlah kita dipusingkan dengan segala persepsi orang-orang mengenai surga. Yang jelas surga itu ada dan seperti apa itu surga ... pokoknya beyond segala yang kita idam-idamkan

No comments:

Post a Comment