Wednesday, September 29, 2010

Apakah Benar Malaysia Banyak Mengklaim Budaya Indonesia?

Katanya Malaysia banyak mengklaim (atau mencuri) budaya Indonesia. Batik, wayang, angklung, reog, kuda lumping, lagu rasa sayange, keris, rendang, tari piring.
Entah ada apa, siapa yang memulai tiba-tiba sebagian besar rakyat dan media Indonesia marah-marah. Kebencian tersulut. Dan ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Rakyat dan media Malaysia pun banyak yang akhirnya menanggapi (dimana sebagian dari mereka juga ada yang telah memiliki kemarahan sebelumnya karena sebab-sebab lain seperti misalnya masalah TKI dll).
Tapi sedikit sekali yang menyadari bahwa kebudayaan sebenarnya adalah warisan kemanusiaan. Mereka menjadi milik suatu masyarakat yang berafiliasi pada suku atau adat tertentu dan masyarakat tersebut tidak selalu memiliki batas yang jelas sebagaimana batas-batas negara.

Tuesday, September 28, 2010

Kematian Nasyid di Indonesia

Saya bukan penikmat nasyid atau lebih tepatnya sudah bukan penikmat lagi. Tapi kenyataan tersebut sepertinya tidak menghalangi saya untuk mengomentari beberapa hal mengenai realita nasyid saat ini.
Perkenalan awal saya dengan nasyid terjadi sekitar tahun 90an melalui nasyid melayu (atau lebih tepatnya Al Arqam) semacam Nadamurni dan The Zikr. Mulai saat itu juga aktivis dakwah di Indonesia (khususnya yang berafiliasi pada Ikhwanul Muslimin) mengembangkan genre musik baru di Indonesia yaitu nasyid yang umumnya berbentuk semacam boyband dengan alat musik minimal atau bahkan tanpa alat musik. Pelopornya antara lain Snada dan Izzatul Islam.

Friday, September 24, 2010

Membantah Kiamat 2012

Posting ini adalah tulisan dari Pak Ma'rufin dalam FB-nya yang kemudian dikirimkan juga ke beberapa milis astronomi dan rukyat.

Islam merupakan agama yang senantiasa mendorong penganutnya untuk mempelajari ilmu dan aplikasinya pada teknologi dengan gairah yang menyala–nyala, bahkan setengahnya diwajibkan. Kita mengenal hadits Nabi SAW yang cukup populer, yang artinya “…mencari ilmu itu wajib hukumnya bagi kaum muslimin dan muslimah.” Ataupun hadits yang lain, yang artinya. “….tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.” Meskipun hadits terakhir ini dianggap dhaif, namun esensinya (yakni menuntut) ilmu tidaklah kemudian lenyap begitu saja.
Islam menggarisbawahi bahwa ayat–ayat suci yang menjadi kalimah Allah SWT tidak hanya yang tertuang dan tercetak dalam kita suci saja, atau ayat–ayat yang tersurat (qauliyah). Namun juga sangat banyak ayat yang tersirat, yang terpampang di hadapan kita di alam semesta (ayat kauniyah). Berbeda dengan ayat qauliyah, ayat kauniyah ini harus ditelusuri lebih dahulu secara mendetil, kadang lewat jalan yang berliku, sebelum bisa menerjemahkan dan menafsirkan apa maksudnya dan apa pesannya bagi Umat Islam, umat terbaik yang pernah ada di Bumi.

Setiap Bulan Adalah Ramadhan ?

(judul di atas tidak akan saya dedikasikan sebagai quote yang berdasarkan hadits dari Rasulullah karena hadits yang matannya agak-agak mirip judul di atas memang dhaif menurut pendapat yang paling kuat)
Ramadhan 1431 sudah berlalu. Prestasi tilawahku biasa saja sebenarnya. Gak sampe khatam beberapa kali seperti tahun-tahun lalu. Tapi yang membuat bangga adalah semua tilawahku ramadhan ini dilakukan dalam kondisi suci, dan sikap baca yang serius. Tidak seperti tahun lalu yang tilawah terus di mana saja, mau di kereta, di kantor, di jalan dll.
Alhamdulillah, juga ramadhan ini aku bisa full di rumah terus bareng keluarga karena sudah lulus kuliah dan tidak ada kerjaan yang perlu sampai lembur lagi. Sahur sudah jelas di rumah. Buka puasa ... alhamdulillah cuma pernah dua atau tiga kali menjumpai waktu adzan maghrib di luar pagar rumah. Inilah keuntungan naik kereta komuter. Dari 12 orang satu tim di kantor paling cuma dua atau tiga saja yang bisa buka di rumah. Yang lain..., kena macet semua. Padahal mereka keluar kantornya kadang lebih cepat dari aku.

Beda Bank Konvensional dan Bank Syariah

Saya tidak mau (karena memang tidak bisa) membahas perbedaan bank konvensional vs bank syariah dengan cara yang ilmiah penuh argumen-argumen baik akademis sekuler maupun akademis teologis.
Saya cuma akan menyoroti satu perbedaan kecil yang saya alami sendiri sebagai orang yang kebetulan pernah melakukan pemeriksaan kepatuhan di kedua jenis bank tersebut. (pemeriksaan apa itu kebetulan rahasia he... he...).
Bank konvensional yang pernah saya periksa cukup banyak dan bervariasi mulai dari bank umum besar, bank umum kecil, BPD, bank nasional dst. Dari semua bank konvensional tersebut kebanyakan sangat kooperatif dalam pemeriksaan maupun dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan. Memang tidak semua, sih. Ada juga yang bandel. Datanya seret, tindak lanjutnya lebih seret lagi dst. Tapi secara keseluruhan bank umum konvensional lumayan kooperatif.

Thursday, September 23, 2010

Obelisk = Setan ?

Kalo kita mendengar kata obelisk, mungkin yang teringat adalah Obelix-nya Asterix yang memang ke mana-mana suka bawa batu menhir (atau nama lainnya obelisk). Atau kalau tidak yang terbayang malah justru pelajaran SMP dulu waktu belajar periode paleolitikum, mesolitikum dst.
Sebenarnya secara generik obelisk biasa dikaitkan dengan tugu pemujaan yang dibuat pada jaman Mesir Kuno. Obelisk sering dikaitkan dengan pemujaan Ra atau Re yaitu dewa matahari Mesir kuno. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa Obelisk adalah simbol dari phallus (alat kejantanan) dewa Osiris. Mana yang bener... Ya, nggak ada yang bener wong dua-duanya sama-sama berhala yang menyesatkan yang dikarang-karang oleh orang Mesir kuno.

Beda Persepsi Surga ala Timur Tengah dan Barat

Apakah pembaca blog ini pernah membandingkan bagaimana orang timur tengah mempersepsikan surga dibandingkan dengan bagaimana orang barat mempersepsikan surga.
Ketika kita mendengar cerita mengenai surga firdaus dari orang timur tengah kita memperoleh bayangan mengenai tempat yang hijau. penuh pepohonan, taman bunga, rumah atau istana yang indah-indah, sungai yang mengalir, bidadari yang berpakaian anggun. Suatu tempat dengan kondisi adem.
Tapi ketika kita mendengar cerita mengenai paradise-nya orang barat, yang kita peroleh adalah bayangan megenai pantai pasir putih, laut yang biru, pohon kelapa dan orang-orang dengan swimwear-nya. Suatu tempat dengan kondisi yang hot